Ketika terjadi bencana, banjir dimana-mana, longsor pun tidak mau ketinggalan menghiasi alam semesta, terkadang manusia memaknai bahwa itu adalah "takdir" Tuhan (ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini) dengan kecenderungan adanya keyakinan seolah itu adalah murni perbuatan Tuhan, Pertanyaannya sudahkah kita tahu apa itu takdir?. Takdir berasal dari kata قَدَّرَ
يُقَدِّرُ تقديراً
(ketetapan). Dengan adanya takdir yang Tuhan berikan kepada manusia tentunya manusia harus berpikir dengan cermat untuk memaknai takdir tersebut, dalam arti bahwa manusia harus hati-hati ketika takdir tersebut di kaitkan kepada Tuhan seolah itu murni perbuatan Tuhan, karena pada kenyataannya bahwa semua yang Tuhan takdirkan tidak terlepas dari perbuatan manusia itu sendiri, dalam arti bahwa didalam takdir Tuhan ada campur tangan manusia yang menyalahi aturan Tuhan. Dalam firman-Nya Tuhan telah menjelaskan "nampaknya kerusakan baik di lautan atau di daratan itu semua disebabkan perbuatan tangan manusia".Lebih jelasnya bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk manusia supaya manusia bersahabat dengan alam merawat dan mengurus alam akan tetapi lantaran adanya kerakusan dan ketidakpuasan manusia akhirnya manusia itu sendiri berbuat diluar yang Tuhan tetapkan yaitu merusak alam pantas alam ini mengamuk dan marah terhadap manusia. Dengan demikian ketika manusia ditakdirkan oleh Tuhan dengan kehancuran dan kenistapaan jangan terburu-buru menyatakan bahwa itu adalah murni perbuatan Tuhan akan tetapi manusia harus melihat terhadap dirinya sendiri dan berkata "perbuatan apa yang telah saya lakukan?" Pada suatu ketika Ummar bin Khatab mengunjungi suatu daerah yang kena bencana Alama maka ia pun berkata "maksiat apa yang kalian lakukan terhadap Tuhan"
semoga bermanfaat